Notaris yang Sukses Jadi Pengusaha Kedai Kopi di Lampung Utara

Friday, February 7th 2014. | Marketing

Kopi menjadi salah satu minuman favorit di Indonesia. Tua muda tidak menjadi patokan umur bagi para pecinta kopi. Konon, kopi dipercaya dapat menghilangkan rasa lelah dan dapat membuat kita terhindar dari rasa ngantuk. Tempat yang paling disukai para penikmat kopi untuk menikmati seduhan hangat kopi salah satunya adalah “kedai kopi”.  Di tempat ini menjadi salah satu tempat yang paling asyik untuk berkumpul bersama kerabat atau rekan bisnis sambil menikmati kopi.

Buat Anda yang tinggal di Jakarta mungkin kita sering menemukan The Coffee Bean, Starbucks, Bengawan Solo dan masih banyak kedai kopi yang menyajikan berbagai jenis kopi untuk kita nikmati. Namun bagi Kuspermadi Putra, SH. MH, seorang Notaris yang tinggal di kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung bukan saja pehobi minum kopi saja. Tetapi ia justru mencoba peruntungannya di dunia bisnis kedai kopi.

Yang menarik dari sosok notaris yang terjun menjadi pengusaha ini menjadi kedai kopi miliknya itu sebagai satu-satunya yang berdiri di Lampung Utara. Kedai kopinnya diberi nama “Kedai Kopi & Musik l.e.g.a.l.i.t.a”. Di kedai kopi ini pengunjung tidak hanya bisa menikmati suguhan kopi saja tetapi juga tersedia studio musik yang sengaja disewakan bagi siapa saja yang hobi bermain musik.

Kedai Kopi & Musik l.e.g.a.l.i.t.a mulai didirikan sejak tahun 2012 silam dan mulai melayani penikmatnya mulai pukul 08.30 hingga pukul 10.00 WIB.

Ide mendirikan kedai kopi ini berawal dari kecintaannya terhadap kopi sehingga membuat ia termotivasi untuk mendirikan kedai kopi sendiri. Lokasi usaha sengaja dipilih yang berdekatan dengan kantornya, agar ia dapat dengan mudah menikmati hidangan kopi dikedai usahanya sendiri.

Tujuan membuka usaha kedai kopi itu karena ia ingin memanjakan para pecinta kopi lainnya. “Di sini yang lebih populer kopi-kopi kemasan saja. Tetapi di kedai kopi ini saya menyediakan kopi seperti espresso, cappucino, coffelatte, americano,caffemachiato, iced coffee, dan lain-lain,” tutur Kuspermadi saat diwawancarai redaksi Maksindo via telepon.

Sebelum membuka kedai kopi ini, lelaki berusia 49 tahun ini sempat mengikuti kursus terlebih dahulu. Ia sempat ikut kursus Barista yang mengajarkan bagaimana proses pengelolahan kopi, proses menggiling, memadatkan, dan melakukan ekstraksi Espresso.  Yang diajarkan pada kursus Barista bukan hanya itu saja, Kuspermadi juga diajarkan bagaimana cara membuat kopi-kopi dasar seperti Cappucino dan Latte.

Setelah mengantongi ilmu pembuatan kopi dari kursus Barista, sang Notaris ini mulai merintis kedai kopinya. Untuk membantu bisnis kedai kopinya itu, ia merekrut 4 orang karyawan dan dibantu juga oleh Ari Ekakapti, SE sebagai pengelola bisnis kedai kopi miliknya. Kemudian, Kuspermadi menularkan ilmu yang ia dapat selama mengikuti kursus Barista kepada seluruh karyawannya.

Di kedai kopinya, Kuspermadi juga mempersilakan karyawannya untuk berekspresi mengolah kopi. Keunggulan dari kedai kopinya terletak dari kenikmatan olahan racikan kopi yang memang dibuat menggunakan tangan sehingga ini menjadi ciri khas dari Kedai Kopi & Musik l.e.g.a.l.i.t.a.

Merasa tidak puas hanya menggunakan mesin kopi ukuran kecil membuat Kuspermadi kemudian membeli mesin Coffee Espresso dari toko mesin Maksindo. Dengan mesin ini ia bisa membuat  kopi espresso dan segala variasinya.

Setelah beralih menggunakan mesin dari Maksindo, Kuspermadi mengaku kini ia dapat mengolah kopi menjadi lebih nikmat dan hasilnya pun cukup memuaskan. Bukan hanya mesin Coffee Espresso saja, setiap beberapa bulan sekali ia selalu memesan bubuk es krim secara rutin di Maksindo cabang toko Pulo Gadung.

Kepuasan terhadap hasil kopi yang dihasilkan dari mesin Coffee Espressonya membuat Kuspermadi berencana untuk menambah mesin yang ditawarkan Maksindo agar bisnisnya terus berkembang. Hal ini juga dipicu dengan impiannya sendiri terhadap bisnis kedai kopinya.  “Saya bermimpi suatu saat nanti, kedai kopi ini dapat menyaingi Coffee Bean atau Starbucks,” tawa Kuspermadi yang setahun bisa meraup keuntungan bersih sekitar Rp 20 juta.

 

Renaldi Ardiansyah

Related For Notaris yang Sukses Jadi Pengusaha Kedai Kopi di Lampung Utara