Mulailah Bisnis Sedini Mungkin
Siapa pun bisa berbisnis, salah satunya adalah mahasiswa! Tak ada batasan bagi seseorang untuk memiliki penghasilan tambahan, apalagi membuat bisnis untuk membantu orang tua dengan mencari duit sendiri. Banyak yang sukses, tetapi tak sedikit pula yang mengalami keuntungan yang tak seberapa. Begitupun yang sempat dialami oleh Muhammad Ilman Akbar, penulis buku 101Young CEO yang ditemui di Pejaten, Jakarta Selatan. Kepada pembaca Grow Profit, Ilman yang sempat mengalami kegagalan saat berbisnis ketika mengenyam ilmu di Universitas Indonesia membagikan tips bagi mahasiswa yang ingin memulai bisnis, tidak terjebak sepertinya.
1. Usaha Simple
Ketika menjadi mahasiswa di mana cara berpikirnya belum dewasa, banyak yang ingin terlihat keren dengan membangun sebuah usaha tampak “wah” di mata. Padahal bisnis yang menurut mata sendiri “wah” belum tentu mendapat penghasilan yang “wah” pula. Cari bisnis yang bisa mengantarkan keuntungan yang cukup dengan modal yang sedikit. Apalagi, bisnis yang dibangun oleh seorang mahasiswa biasanya memiliki modal yang sedikit. Bagi Ilman, berjualan menjadi satu-satunya pengantar bisnis yang bisa dilakoni seorang mahasiswa.
2. Produk, Bukan Jasa
Masih berkaitan dengan point satu. Ada baiknya, mahasiswa mencari bisnis yang bergerak di bidang produk, bukan jasa. Memang, banyak di antara mahasiswa yang ingin membuka usaha sejalur dengan jurusan yang diambilnya. Seperti Ilman yang sempat mengambil Jurusan Ilmu Komputer sehingga ia bersama rekannya membuat usaha jasa web konsultan. Namun, karena bisnisnya bergerak di bidang jasa ia hanya mendapatkan penghasilan tergantung proyek yang didapat. Usaha jasa yang dibangunnya hanya mendapatkan Rp 1,5 juta per bulan, kalah dengan bisnis produk temannya yang beromzet Rp 10 juta per bulan.
3. Bisnis yang Berbeda
Saat ingin membuat usaha, ada baiknya perhatikan apa saja yang dibutuhkan bagi konsumen. Sebelumnya, Anda bisa tentukan untuk siapakah produk dijual. Paling aman, sebaiknya produk ditargetkan untuk mahasiswa juga—selain memang Anda merupakan mahasiswa, dengan menjadikan mahasiswa sebagai target, Anda bisa lebih tahu apa yang mereka butuhkan. Setelah sudah tahu siapa target konsumen buatlah bisnis yang tidak mengikuti pesaing. Jika memang terpaksa harus sama, ada baiknya carilah terlebih dahulu keunggulan yang dimiliki produk Anda.
4. Bersama Teman
Jika Anda seorang mahasiswa yang ingin berbisnis bersama teman, Ilman menyarankan bisnis dijalankan oleh 2 sampai 3 sudah sangat ideal. Semakin banyak yang “nimbrung” akan semakin banyak pula pemikiran yang bisa mengganggu jalannya bisnis. Jangan lupa untuk menyatukan tujuan agar misi yang dimiliki bisa berjalan tanpa hambatan. Jika melihat tingkat emosional seorang mahasiswa memang dirasa belum stabil, untuk menghindari pertengkaran yang akan datang buatlah sebuah perjanjian hitam di atas putih dengan membuat kontrak kerja sama, agar jika salah satu ada yang melanggar bisa dilihat ke perjanjian yang dibuat.
5. Agresif
Jika sudah memutuskan untuk berbisnis sambil kuliah, biasanya ada waktu yang harus dikorbankan. Biasa waktu digunakan untuk main, tetapi ketika berbisnis harus dikurangi dengan lebih menjalankan tujuan bisnis yang sudah dirancang. Jika sudah ada beberapa hal yang Anda korbankan, sebaiknya bayar dengan menghasilkan banyak konsumen. Agresiflah mencari konsumen, jangan hanya menunggu konsumen datang! Jadi, waktu atau aktivitas yang Anda korbankan, tidak menjadi sia-sia.
6. Fokus
Dan yang paling penting ketika seorang mahasiswa ingin berbisnis, yaitu fokus. Jangan pernah mencampurkan bisnis dengan kuliah dengan cara membagi waktu sebaik mungkin. Jangan sampai bisnis mengganggu aktivitas belajar, begitupun sebaliknya. Ketika sedang belajar, lupakan sejenak tentang bisnis. Namun, begitu ada waktu kosong baru urus bisnis yang ada. Ketika masih duduk di bangku perkuliahan, Ilman sering belajar kelompok agar tugas kuliah yang ada bisa dikerjakan secara cepat. “Manfaatkan teman yang pintar untuk ngajarin,” tutupnya.
(Herti Annisa)