Kiat Sukses Berbisnis Kuliner Kaki Lima
Membuka bisnis kaki lima memang menguntungkan, selain harga sewa tempat yang terjangkau pangsa pasarnya pun luas. Usaha kaki lima umumnya lebih cepat berkembang karena lebih mudah diingat dan mendapatkan pelanggan setia.
Banyak juga kisah sukses pengusaha kuliner yang mengawali karirnya dari level kaki lima, sebut saja Bakso Lapangan Tembak Senyaan, Bakmi Langgara, Ayam Bakar Mas Mono, Kebab Turki Baba Rafi, dan masih banyak lagi. Bahkan tidak sedikit dari brand usaha yang sudah terkenal tersebut yang saat ini masih menjajaki segemen pasar kaki lima. Hal ini sesungguhnya menggambarkan betapa usaha kaki lima menawarkan prospek bisnis yang sangat menggiurkan.
Namun, membuka usaha kaki lima juga memerlukan kiat tertentu agar bisa sukses. di kota-kota besar seperti Jakarta keberadaannya kerap kali mejadi masalah. Rumitnya birokrasi, terbatasnya lahan, bahkan acapkali sering dianggap mengganggu ketertiban merupakan contoh kendala yang harus dihadapi ketika membuka usaha kaki lima. Bagaimanakah agar usaha kaki lima bisa sukses? Berikut adalah kiat suksesnya.
1. Tentukan lokasi usaha yang tepat
Lokasi menjadi faktor utama dalam menentukan kesuksesan usaha kaki lima. Pemilihan lokasi untuk membuka lapak usaha memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut :
a. Izin Usaha
Hal ini merupakan yang paling penting dalam keberlangsungan usaha kaki lima. Untuk bisa membuka lapak di tempat umum Anda harus mengantongi izin legal dari pemerintah. Jika nekat berdagang tanpa izin, maka siap-siap saja suatu saat usaha Anda bisa digusur karena dianggap mengganggu ketertiban.
Pastikan Anda mendapatkan izin usaha yang jelas dan dilindungi kekuatan hukum. Karena tidak sedikit kisah pedangang kaki lima yang sudah mengantongi izin usaha dan rutin membayar retribusi, pada akhirnya menjadi korban oknum tak bertanggung jawab.
b. Strategis
Lokasi usaha harus strategis agar mudah menjaring konsumen. Beberapa lokasi usaha yang strategis di antaranya adalah daerah perkantoran, sekitar pusat perbelanjaan, perumahan, dan tempat berkumpulnya aneka usaha lain. Posisi usaha yang strategis, dilewati banyak orang, hal ini berarti membuat usaha Anda lebih dekat kepada konsumen.
c. Biaya sewa
Besarnya biaya sewa tempat juga harus disesuaikan dengan kemampuan usaha Anda. Pilihlah tempat yang sekiranya cocok, strategis, namun harga sewanya masih terjangkau. Jika sulit, alternatifnya adalah menggunakan gerobak usaha yang semi-permanen.
Bahkan, jika memungkinkan Anda dapat menyewa tempat dari rekan Anda yang memiliki usaha lain. Misalnya saja rekan Anda memiliki usaha di sebuah ruko yang hanya beroperasi dari pagi hingga sore hari. Anda bisa saja memanfaatkan halaman ruko tersebut, di malam harinya untuk kegiatan usaha. Kerjasama seperti ini biasanya lebih menguntungkan.
2. Tentukan segemen pasar
Tentukan siapa yang menjadi target pasar Anda, apakah pekerja kantoran, anak kuliahan, sopir, dan lain-lain. Sehingga Anda bisa menentukan harga jual produk yang tepat sesuai daya beli mereka. Apabila segemen pasar yang dituju tidak jelas, Anda tidak akan bisa menentukan harga jual yang layak, akibatnya Anda juga akan sulit menjaring pelanggan. Baiknya usaha kaki lima bisa dibangun dengan target untuk menjangkau semua kalangan tersebut agar keuntungan yang didapat lebih besar.
3. Fokus pada tahapan
Tidak hanya gerai waralaba terkemuka, bisnis kaki lima juga bisa membuat cabang usaha di berbagai tempat. Namun perlu diingat bahwa Bisnis ini akan berkembang berdasarkan proses yang bertahap. Sehingga jangan tergoda untuk melakukan ekpansi bisnis dengan membuka banyak cabang di beberapa tempat sekaligus, karena hal tersebut akan membuat Anda sulit untuk fokus menjalankan bisnis. Sementara di satu sisi biaya operasional akan terus mengalami pembengkakan.
Sebaiknya fokus terlebih dahulu dalam menjalankan satu cabang usaha. Ketika omzet sudah mengalir deras dan keuntungan kian bertambah tiap bulannya, barulah Anda bisa memikirkan untuk membuka cabang baru.
4. Waktu berjualan
Namanya juga usaha kaki lima, kemungkinan Anda tidak akan bisa berjualan secara permanen di lokasi tersebut karena ada kepentingan lain, kecuali izin yang diberikan memungkinkan Anda untuk membuka usaha tersebut sepanjang hari. Tentukanlah waktu berjualan yang tepat, misalnya siang hari pada saat jam istirahat kerja/sekolah atau pada malam hari saat jam pulang kantor.
5. Mental tangguh
Tidak hanya memperhitungkan hal teknis semata, mental pengusaha kaki lima juga harus dibangun sejak awal memulai agar tangguh. Banyaknya kendala yang mungkin dihadapi dan resikonya menuntut seorang pengusaha kaki lima harus memiliki mental baja agar bisa bertahan dan terus maju. Oelh karena itu perkuat mental Anda dengan banyak belajar, menimba ilmu dari yang berpengalaman, dan kegiatan ibadah.
(Bayuaji Alviantoro)