Ijazah Kedokteran Berjiwa Entrepreneur
Memilih terjun di bisnis kuliner olahan tempe menjadi pilihan bagi Harry Indrawan Sumardji. Langkah ekstrim ini di ambil melihat ia merupakan luluan Kedokteran Guang Xi Medical University. Perbedaan mencolok ini tidak membuat Indra khawatir dan menyesal. Pasalnya ia mengaku sangat menyukai inovasi dan seni yang ditimbulkan dari berbisnis kuliner olahan tempe.
Indra mulai merintis bisnis olahan tempe yang diberi nama Tinggerstick yaitu makanan ringan dari bahan dasar tempe yang di olah menjadi stik-stik kecil. Bisnis ini mulai ia jalankan baru pada tahun July 2013 silam. Namun siapa sangka, bisnis yang belum genap setahun ini sudah mampu meraup untung hingga Rp 30 juta Per Bulannya. Nilai ini cukup fantastis mengingat bisnis yang masih terbilang baru.
Indra yang mengklaim produk cemilan Tinggerstick sebagai makanan ringan pertama di Indonesia dengan bahan dasar tempe, memiliki beberapa kunci sukses di dalam mengelolanya.
1. Harus Berani Mengambil Langkah
Dalam berbisnis, jangan terlalu lama dalam berfikir. Cepatlah bertindak. Mulailah berbisnis karena pembelajaran akan terjadi jika Anda sudah menjalankan bisnis itu sendiri. Segera mulai dan ambil pengalaman dan belajar menjadi lebih baik lagi.
2. Jangan Terlalu Berfikir yang “Manis”
Tentu setiap orang yang berkecimpung di dunia bisnis ingin mendapat keuntungan. Namun perlu diingat, jangan terlalu banyak berfikir tentang banyaknya keuntungan yang didapat. Berusahalah terus dan antisipasi kemungkinan terburuk jika terdapat hal yang mengganggu bisnis kita.
3. Siap Rugi
Bagian inilah yang biasanya orang banyak melupakan. Bagian ini sangat berkaitan dengan poin diatas. Untuk memulai bisnis, jangan terlalu banyak membicarakan laba, mengembangkan bisnis, dan lain lain. Mulailah pemikiran dari SIAP RUGI karena dalam merintis bisnis, kerugian pasti akan Anda alami dan harus siap menghadapinya. Kesiapan ini akan mendorong Anda untuk terus berusaha lebih giat lagi, bukan membuat drop bisnis Anda. Selain itu, Anda juga dapat mengantisipasi kerugian dan sudah memiliki solusi yang akan dialami jika sudah berpikir siap rugi.
(Renaldi Ardiansyah)