Hal-Hal yang Tidak Boleh Dilanggar Supplier
Bagi Anda yang bergerak di bisnis sebagai supplier atau bekera sama dengan supplier dari pihak lain, selain konsistensi dalam memasok barang, ada beberapa hal lain yang tidak boleh dilanggar. Oleh karena itu perhatikanlah hal-hal yang tidak boleh terjadi di bawah ini.
1. Kuota yang tidak sesuai
Ini adalah permasalahan klasik yang sering terjadi pada para supplier ketika jumlah yang diminta/dipesan tidak sesuai dengan yang didapatkan. Biasanya terjadi karena adanya masalah pada proses produksi namun terkadang ada juga yang disebabkan oleh pasokan abrang ke supplier itu sendiri yang terkendala .
Contoh kasus, perusahaan A merupakan supplier cabai untuk perusahaan B yang bergerak di bidang industri pembuatan bumbu dan saus. Suatu ketika terjadi kendala yang menyebabkan perusahaan A gagal memasok cabai sesuai jumlah yang dijanjikan, maka dalam hal ini bisa menyebabkan perusahaan A harus membayarkan sejumlah ganti rugi sesuai kontrak kerja sama. Lebih buruk lagi apabila perusahaan A kehilangan kepercayaan dari klien lainnya di masa mendatang.
2. Waktu kedatangan yang tidak tepat
Setiap kegiatan produksi berorientasi dengan waktu, dikarenakan setiap cost produksi bisa bertambah besar seiring dengan waktu. Oleh sebab itu ketepatan waktu sangat dibutuhkan, termasuk dalam hal waktu kedatangan bahan baku. Dalam hal ini supplier memegang peranan penting. Oleh sebab itu perhitungkan setiap kegiatan atau aktivitas usaha Anda agar suplai barang bisa dikirimkan tepat waktu. Apabila memang terjadi hal-hal yang menghambat pengiriman, segera beritahukan kepada mereka agar kerugian tidak bertambah besar.
3. Kualitas barang yang berubah
Kualitas adalah hal yang terpenting, hal ini yang juga dituntut oleh semua pelaku usaha. Sehingga menjamin kualitas suplai barang hingga ke tangan penerima sangat adalah kewajiban setiap supplier. Barang rusak atau berubah kualitas sangat mungkin terjadi pada saat pengiriman dilakukan, sehingga diperlukan kontrol yang ketat dari supplier selama proses pengiriman agar hal tersebut tidak terjadi.
Sebagai supplier yang baik Anda juga harus tetap bertanggung jawab menjamin kualitas barang yang diterima dalam keadaan baik apa pun resikonya. Misalnya dengan segera mengirimkan pengganti sesuai dengan jumlah yang rusak. Dengan begitu kepercayaan klien akan tetap terjaga.
(Bayuaji Alviantoro)