5 Kiat Kuliner Daerah Menang Melawan Gempuran Kuliner Modern
Makanan-makanan daerah seperti Mie Jawa, Bakso khas Malang, Ayam Betutu dari Bali, Sop Konro khas Makassar, dan masih banyak lainnya sejak dahulu memang selalu memiliki tempat di lidah para penggemarnya. Tidak heran jika eksistensi makanan tersebut kemudian dapat menjadi peluang usaha. Hal dapat dilihat dari menjamurnya aneka usaha kuliner daerah, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta.
Namun, tidak dapat dipungkiri juga apabila perubahan zaman telah ikut merubah tren yang ada di masyarakat, salah satunya juga berimbas pada eksistensi kuliner asli daerah ini. Jika dilihat, kuliner daerah memang banyak terdapat di kota besar mulai dari level kaki lima hingga resto, namun jumlah mereka yang kemudian gulung tikar karena tidak sanggup bersaing juga tidak sedikit.
Dengan strategi yang tidak tepat, akan sulit bertahan di dunia bisnis. Hal ini berlaku untuk semua jenis usaha, termasuk kuliner daerah. Berikut ini 5 kiat yang harus dimiliki agar usaha kuliner khas daerah tersebut tetap eksis di tengah gempuran brand kuliner modern.
1. Mempertahankan ciri khas
Pertahankan ciri khas dari kuliner daerah yang ditawarkan. Misalnya untuk usaha seperti Mie Jawa, pastikan menggunakan mie kuning lebar buatan sendiri daripada mie yang telah beredar di pasaran agar cita rasa lebih terjaga. Begitu juga seperti Ayam Betutu khas Bali, maka cara memasak ayam harus menggunakan api sekam seperti aslinya. Ciri khas unik dari setiap jenis makanan tersebutlah yang membuat orang tertarik untuk datang dan mengkonsumsinya kembali.
2. Promosi
Lakukan promosi untuk menjaring pasar. Promosi dapat dilakukan dengan memanfaatkan social media, hingga melalui paguyuban atau perkumpulan masyarakat daerah yang banyak terdapat di kota-kota besar. Saat ini sudah banyak kuliner daerah yang dipromosikan melalui social media, dan popularitasnya pun terus menanjak dari mulut ke mulut konsumen yang telah mencoba. Begitupun dengan promosi melalui paguyuban, tak jarang paguyuban tersebut mengadakan acara-acara untuk masyarakat perantauan di tempat usaha yang menyediakan kuliner khas kampung halaman mereka tersebut. Hal tersebut tentu saja menjadi peluang besar mengingat jumlah masyarakat perantau di kota-kota besar pasti tidak sedikit.
3. Persaingan sehat
Beberapa pengusaha bakso Malang yang sudah terbilang sukses di daerah Bekasi pernah mengatakan jika kunci sukses mereka membudidayakan Bakso khas Malang di tempat yang jauh dari asalnya adalah persaingan pasar yang sehat antar sesama pengusaha Bakso Malang. Sehingga tidak mengherankan apabila Bakso Malang termasuk kuliner yang menjamur di seluruh Indonesia, bahkan hingga mancanegara. Persaingan sehat yang bernuansa kekeluargaan tersebut membuat eksistensi bakso Malang tetap terjaga dari tahun ke tahun, sehingga tidak terpengaruh oleh kemunculan brand kuliner lainnya yang lebih modern. Oleh karena itu jangan ragu untuk menjalin relasi dengan sesama penguasaha kuliner daerah.
4. Menjaring konsumen baru
Menjaring konsumen baru dengan latar belakang budaya yang berbeda memang merupakan salah satu tantangan bagi pengusaha kuliner daerah. Para pengusaha harus cermat memilih jenis yang ditawarkan kepada konsumen dari masyarakat sekitarnya, karena belum tentu cita rasa dari produk mereka cocok dengan selera masyarakat. Oleh karena itu perlu sedikit trik agar pengusaha dapat menjaring konsumen baru. Misalnya dengan cara melakukan improvisasi bahan-bahan makanan yang digunakan tanpa mengubah ciri aslinya, agar lebih diterima masyarakat. Alternatif lain bisa juga dengan menyajikan makanan daerah yang diberi nuansa dan bumbu khas yang disukai masyarakat lokal.
-Bayuaji Alviantoro-