Manajemen Keuangan yang ‘Sehat’ Bagi UKM

Thursday, September 4th 2014. | Mengembangkan Bisnis

Salah satu cara untuk mengetahui sehat atau tidaknya kondisi tubuh, dengan mengenali gejala-gejala dari kondisi yang buruk. Nah, hal yang sama juga perlu diterapkan ketika seseorang pengusaha ingin mengenali kondisi keuangannya. Lalu bagaimana caranya agar seorang pengusaha bisa mengetahui sehat atau tidak kondisi keuangannya? Tentunya ada banyak sekali parameternya.

Manajemen keuangan bukan sekedar bagaimana mengelola uang kas. Tapi lebih dari itu, manajemen keuangan adalah bagaimana mengelola kekayaan untuk menghasilkan keuntungan dan memanfaatkan sumber modal demi membiayai usaha. Meski sederhana, usaha kecil dan menengah (UKM) perlu menerapkan prinsip manajemen keuangan. Berikut beberapa dasar manajemen keuangan bagi UKM.

1 . Buat Anggaran Arus Kas
Update terus kondisi keuangan perusahaan terkait komponen utama, seperti penjualan, arus kas masuk, arus kas keluar, atau yang lainnya. Anggaran arus kas membantu untuk memastikan bahwa perusahaan dapat membayar semua pengeluaran dan memungkinkan perusahaan untuk mengelola pendapatan dan pengeluaran secara efektif.

2. Mengenal Perubahan Arus Kas

Beban pokok operasional memiliki dampak yang signifikan terhadap arus kas perusahaan. Pada saat yang sama tekanan dari kenaikan harga bahan baku akan terus membebani keuangan perusahaan. Arus kas juga dipengaruhi oleh keadaan hutang piutang perusahaan. Ini akan sangat mempengaruhi terhadap beban bunga.

3 . Mengelola Piutang Terhadap Klien
Ada sejumlah cara yang berbeda bagaimana mengelola piutang perusahaan. Menetapkan kebijakan kredit yang efektif merupakan bagian penting dari manajemen arus kas. Perusahaan juga harus memiliki strategi bagaimana mendorong klien untuk membayar lebih cepat. Sebagai contoh, membebankan bunga pada rekening yang telah lewat jatuh tempo.

4 . Periksa Status Hutang
Periksa secara teratur keuangan perusahaan terhadap jadwal pembayaran hutang. Ini dapat membantu di mata kreditur seberapa baik perusahaan menjaga kewajiban kreditnya. Praktik yang berguna melihat berapa banyak perusahaan berhutang, kepada siapa, dan apakah perusahaan saat ini memiliki jadwal pembayaran hutang yang sudah jatuh tempo.

5 . Mengurangi Biaya Operasional

Cari cara memotong biaya operasional. Misalnya dengan mencari bahan baku yang lebih murah , namun tetap menjaga kualitas produk. Ketika perusahaan menerima order yang banyak, tambah pekerja dengan status kontrak. Upgrade mesin produksi dengan teknologi terbaru agar lebih efisien dari sisi power konsumsi, sehingga dapat menekan biaya listrik.

6 . Menggunakan Kredit Secara Efektif
Fasilitas kredit tergantung pada keadaan perusahaan, rencana bisnis, dan fasilitas kredit yang ada. Semakin bagus keadaan perusahaan dan semakin bagus prospek perusahaan di masa depan. Maka berdampak pada pemberian kredit ke perusahaan akan lebih mudah. Oleh sebab itu, gunakanlah dana kredit tersebut secara tepat dan efisien.

7 . Kelebihan Arus Kas untuk Expansi

Pertimbangkan bagaimana perubahan perekonomian mempengaruhi keuangan perusahaan, seperti mata uang atau suku bunga. Sehingga hal ini dapat mempengaruhi pendapatan atau beban keuangan perusahaan. Setiap surplus arus kas dapat digunakan untuk ekspansi usaha, melunasi hutang, atau mempertahankan tingkat produktifitas dari perusahaan.

 

 

(Muhamad Nur Hasan)

Related For Manajemen Keuangan yang ‘Sehat’ Bagi UKM