Majalah Grow Profit Edisi 68 – Jeli Melihat Peluang di Tengah Resesi

Monday, November 16th 2020. | Mengembangkan Bisnis

 

Majalah Grow Profit Edisi 68 – Jeli Melihat Peluang di Tengah Resesi

Download Majalah : KLIK DISINI 

Di akhir bulan September lalu di tengah kondisi pandemic yang masih belum pasti, masyarakat Indonesia kembali dikagetkan dengan adanya berita kemungkinan resesi ekonomi di akhir tahun 2020 hingga tahun 2021 yang akan datang. Masalah seperti ini sebenarnya telah diwanti-wanti oleh para pengamat ekonomi pada awal pandemic bulan Maret lalu, sehingga dengan tindakan pencegahan dan kebijakan yang tepat efeknya sebenarnya bisa diminimalisir. namun entah kenapa gerak para regulator di negeri ini selalu terlambat dalam mengantisipasinya. Rakyat pun selalu jadi paling bawah kena imbasnya.

Namun sebenarnya Anda tidak perlu terlalu khawatir. Masih ada banyak cara yang bisa dilakukan.  Mengandalkan nasib sepenuhnya di tangan para pemangku kebijakan juga tidak benar, karena hidup, mati, dan rejeki kita semau diatur oleh Allah SWT. Jadi yang perlu kita lakukan di situasi yang tidak pasti ini adalah terus berdoa dan berikhtiar mencari jalan rezeki itu. Karenanya setiap peluang usaha sekecil apapun tidak boleh terlewatkan sebagai bentuk ikhtiar kita.

Sejatinya dengan adanya ancaman resesi yang membayangi bukan akhir dari segalanya. Ekonomi tetap berjalan, aktivitas jual-beli tetap bisa Anda lakukan, hanya saja seberapa berpengaruhnya aktivitas ekonomi tersebut dalam meminimalisir dampak resesi di tengah masyarakat yang didominasi UMKM / UKM?  Usaha Kecil Menengah (UKM) mendominasi jumlah para pelaku ekonomi di Indonesia. UKM dianggap sebagai motor penggerak perekonomian Indonesia, karena UKM selama beberapa tahun belakangan telah berjasa menyumbang sekitar 60 % dari PDB (Product Domestic Bruto). Tak heran jika keberadaan UKM saat ini turut adil dalam membuka lapangan pekerjaan, sehingga mengurangi angka pengangguran.UKM juga pertumbuhannya paling cepat di Indonesia sebanyak 6 % per tahun. Menurut Kementrian Koperasidan Usaha Kecil Menengah hingga tahun lalu setidaknya sudah ada 56 juta unit UKM di seluruh Indonesia.

Jeli Melihat Peluang

Fakta di atas sesungguhnya menunjukan bahwa bisnis UKM cenderung diminati oleh masyarakat. Hal ini juga tidak mengherankan, karena yang namanya bisnis UKM cenderung tidak membutuhkan modal besar. Selain itu, sistem pengelolaan di awal usaha juga cenderung lebih sederhana. Dengan kemudahan ini maka tidak mengherankan apabila banyak orang yang berbondong-bondong beralih menjadi pelaku UKM.Sekarang peluang yang bagaimana yang harus diambil di tengah situasi seperti ini ?

Kuncinya adalah tepat memanfaatkan peluang yang ada ! Maksudnya apa ? Kita kembali ke definisi kegiatan berbisnis itu sendiri, apa yang anda jual ?Apakah diperlukan oleh masyarakat sebagai pasar utama ? Kalau yang Anda jual adalah produk yang belum terlalu dikenal dipasaran, artinya produk yang anda jual belum terlalu dibutuhkan oleh masyarakat kebanyakkan, maka akan sulit untuk sukses pada kesempatan pertama. Perlu dibutuhkan usaha untuk membuat produk tersebut dikenal kemudian dibeli oleh masyarakat, yang juga pastinya dalam hal itu membutuhkan biaya dan tenaga tambahan untuk upaya promosi pengenalan ke masyarakat luas. Pada masa seperti sekarang ini, jika Anda tidak memiliki modal atau tenaga yang cukup, sebaiknya halter sebut tidak dilakukan.

Sebaiknya Anda lebih focus untuk mencari peluang usaha yang produknya sesuai dan dibutuhkan oleh pasar di masa seperti sekarang ini, dibanding membuat produk yang masih asing.  Maka kuncinya Anda harus cermat dan jeli melihat peluang yang dibutuhkan berdasarkan kondisi masyarakat saat ini. Apa yang paling dibutuhkan ? Peluang usaha kuliner pasti termasuk, tapi bisnis kuliner yang bagaimana ? Membangun bisnis kuliner dengan sistem on the spot dan outlet megah, mungkin bukan pilihan yang bijak saat ini. Tetapi kalau Anda bisa menghadirkan segmen produk kuliner kekinian yang sistemnya lebih “cair”, artinya bisa siap diantar kemana saja dan kapan saja menjangkau konsumen, dengan harga yang ekonomis, mungkin bisnis kuliner seperti ini yang lebih dibutuhkan.

Begitu juga dengan produk seperti frozen food, yang mana sejak pandemic ini berawal konsumsinya menjadi lebih tinggi karena kebutuhan memasak dari rumah jadi lebih tinggi. Anda bisa ambil peluang segmen frozen food ini dengan menghadirkan produk yang berbeda, misalnya kebab frozen, burger frozen, dan sebagainya. Atau yang paling jelas dibutuhkan saat ini adalah produk-produk di bidang kesehatan, misalnya masker, hand sanitizer, hingga produk herbal untuk menjaga kesehatan. Ini hanya contoh saja, tapi yang paling tau tentang produk yang paling prospek pasarnya adalah Anda sendiri. Karena itu kembali lagi Anda harus jeli melihat peluang apa di sekitar Anda.

Ada banyak potensi untuk dijadikan peluang bisnis di sekitar Anda. Tapi bagaimana caranya mengukur peluang tersebut apabila benar-benar dijadikan bisnis,apakah bisa menghasilkan ? Anda bisa mengukurnya berdasarkan trik berikut ini

Pertama, Anda lihat apa yang memang sedang dibutuhkan oleh masyarakat sebagai pasar di sekitar Anda. Ini adalah syarat yang paling utama kalau Anda mau memulai bisnis, lihat apa yang paling dibutuhkan pasar. Barulah kemudian Anda membuat produk sesuai dengan apa yang dibutuhkan tersebut. Jangan latah ikut-ikut tren atau referensi sugesti bisnis yang viral, karena bisa jadi potensi dan apa yang dibutuhkan pasar di dekat Anda berbeda. Karena itu amati, observasi kondisi masyarakat di sekitar Anda.

Itu tadi sedikit informasi tentang Jeli Melihat Peluang di Tengah Resesi yang bisa kami bagikan kepada Anda. Untuk lebih lengkapnya bisa dengan DOWNLOAD DISINI.

Related For Majalah Grow Profit Edisi 68 – Jeli Melihat Peluang di Tengah Resesi