Budidaya Lele Penunjang Sumber Pendapatan
Bila ditekuni dengan serius, budidaya ikan lele mampu memberikan penghasilan tambahan yang cukup menggiurkan. Hal itu sejalan dengan semakin meningkatnya permintaan lele konsumsi tiap tahunnya. Tentunya ini sebuah peluang usaha yang layak untuk dicoba dengan pengerjaan yang tak terlalu rumit. Pasalnya, pasar ikan di Indonesia masih tergolong besar, membuat siapapun berpeluang di dalamnya.
Bagi Anda yang berminat dalam budidaya ikan lele, ketahuilah jenis usaha yang bisa dikatakan penunjang sumber pendapatan ini cukup menjanjikan. Kenapa demikian? Karena dalam budidaya lele tak membutuhkan waktu lama untuk menunggu masa panen tiba. Hanya dibutuhkan kira-kira 2 bulan untuk memetik hasilnya.
Demi hasil yang maksimal, tentu perlu kesiriusan di sini. Namun sebelum itu, setidaknya butuh persiapan untuk memulainya. Berikut yang perlu disiapkan dalam budidaya ikan lele.
Siapkan Kolam Lele
Siapakan lahan yang cukup dan sebaiknya agak jauh dari lingkungan masyarakat karena biasanya kolam lele sedikit menimbulkan bau tidak sedap. Kemudian keruk sedalam kira-kira 80 cm dan masukan terpal, pastikan posisinya sama dengan kerukan. Terpenting, kolam harus dibersihkan dari berbagai penyakit. Biasanya di lakukan pengapuran dengan tujuan mengembalikan keasaman tanah dan mematikan berbagai bibit-bibit penyakit.
Setelah semuanya selesai tinggal ke langkah selanjutnya yaitu memasukan air ke dalam kolam. Memasukan air ke dalam kolam dan sebaiknya di lakukan bertahap. Mula-mula masukan air setinggi kira-kira 30 cm dan biarkan selama 3 sampai 4 hari. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami ikan lele.
Pemilihan Indukan Lele
Kenali dahulu ikan lele yang akan dibudidayakan, seperti jenis ikannya. Ini penting dipahami sebelum melakukan budidaya ikan lele. Induk jantan maupun betina mempunyai tanda-tanda khusus pada tubuhnya, itu dimaksudkan untuk membedakan keduanya. Contohnya seperti berikut :
- Jantan
– Perut ramping terlihat lebih kecil daripada punggung dan kepala berbentuk pipih
– Warna lebih gelap, gerakannya lebih lincah dan alat kelaminnya berbentuk runcing
- Betina
– Perut mengembang lebih besar dari punggung dan kepala berbentuk agak cembung
– Gerakan lebih lamban, warna lebih cerah dan alat kelamin betina berbentuk bulat
Pemijahan Lele
Pemijahan adalah proses perkawinan antara indukan jantan dan indukan betina. Tanda-tanda untuk indukan jantan yang siap kawin yaitu alat kelamin berwarna merah sedangkan untuk indukan betina tandanya sel telur berwarna kuning (jika belum matang berwarna hijau). Sel telur yang telah dibuahi akan menempel pada sarang dan dalam waktu kurang lebih 24 jam akan menetas menjadi anakan lele.
Pemindahan Benih Lele
Setelah proses pemijahan hal yang harus di lakukan selanjutnya adalah memindah benih ikan lele. Adapun cara-cara pemindahanya, pertama kurangi air di kolam pemijahan sampai ketinggian 10-20 cm. Siapkan penampungan ember atau bak yang di isi dengan air kolam tadi, agar suhu airnya tetap sama. Pindahkan benih ke kolam pendederan dengan hati-hati dan sebaiknya dilakukan malam hari, karena masih rentan terhadap tingginya suhu air.
Pendederan Anakan Lele
Pendederan adalah proses pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu antara 5 – 7 cm, 7 – 9 cm dan 9 – 12 cm dengan harga berbeda-beda. Kolam pendederan permukaannya diberi pelindung berupa enceng gondok atau penutup dari plastik untuk menghindari naiknya suhu air yang menyebabkan lele mudah stress. Pemberian pakan mulai dilakukan sejak anakan lele dipindahkan ke kolam pendederan ini.
Pakan Anakan Lele
Pakan alami untuk benih ikan lele yang berumur 3 sampai 4 hari berupa plankton, kutu air dan cacing kecil, jentik-jentik sedangkan pakan buatan untuk umur anakan lele diatas 3 – 4 hari. Kandungan nutrisi harus tinggi, terutama kadar proteinnya. Anda harus lebih maksimal dan selalu mengamati kondisi anakan ikan lele karena biasanya banyak anakan ikan lele yang mati setelah benih disebarkan.
Muhamad Nur Hasan