Branding Bisa dengan Biaya Minim
Branding merupakan sebuah keharusan untuk dilakukan dalam warna persaingan dunia marketing. Mengapa? Karena dengan branding sebenarnya kita sedang membuat sebuah nama (brand) menjadi familiar. Semakin familiar, maka semakin pula tumbuh kepercayaan terhadap brand tersebut.
Sebelumnya, apa yang dimaksud dengan branding? Branding bukanlah bagaimana sebuah produk itu terlihat. Ataupun bagaimana seorang konsumen merasakan sebuah produk tersebut. Melainkan, bagaimana membuat konsumen atau pelanggan berpikir bahwa tidak ada produk lain selain produk Anda!
Seperti contoh, ketika baru pertama kali mendengar sebuah nama brand, tentu Anda tidak akan langsung percaya dan berani mencoba membelinya. Namun, kalau brand tersebut sudah sering terdengar atau terlihat, baik di iklan, buku, atau media dimana saja. Maka tanpa disadari, sebetulnya Anda menjadi makin familiar dengan brand tersebut dan mulai yakin terhadapnya.
Pertanyaan yang lalu muncul ialah, bagaimana calon entrepreneur melakukan strategi branding diawal bisnisnya yang pasti dengan budget cekak? Minimnya budget menjadi hambatan setiap calon entrepreneur dalam melakukan strategi branding. Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan oleh calon entrepreneur memulai proses branding dengan biaya minim.
1.Tentukan Point of Differentiation (POD)
Tentukan apa yang menjadi pembeda dari sebuah brand. Menjual kualitas terbaik tidaklah cukup, karena itu sudah menjadi standar yang memang harus dipenuhi. Mulailah mencari hal-hal unik yang bisa menjadi story menarik dan mudah diingat oleh konsumen. Seperti halnya Maicih yang membuat “permainan” dengan jualan secara berpindah-pindah (mobile). Membuat level berbeda untuk setiap rasa, serta sistem penjualan customer to customer.
2. Brand Identity yang Relevan dan Menarik
Buatlah desain logo, kemasan, website dan atribut lainnya sesuai dengan kesan yang ingin ditunjukkan. Dalam tahap ini, sebaiknya mulailah berkonsultasi dengan desainer grafis atau rekan yang terbiasa dengan konsep marketing atau branding. Pada intinya, desain visual memainkan peran yang sangat penting untuk menciptakan first impression. Menciptakan ketertarikan untuk membeli dan juga dapat membuat konsumen terasosiasi secara emosional ditahap awal.
3. Low Budget – High Impact
Untuk menciptakan brand awareness tidak memerlukan biaya yang mahal. Daripada menggunakan media iklan dengan biaya selangit, cobalah menggunakan media sosial seperti blog, facebook, twitter, dan media lainnya. Manfaatkan teman-teman terdekat untuk ikut mempromosikan kepada jaringannya di media sosial dan ciptakan word of mouth yang positif.
Ternyata, salah satu kunci sukses Maicih adalah penggunaan twitter yang konsisten dalam berpromosi dan saat ini mencapai follower lebih dari 400 ribu. Twitter juga dapat dimanfaatkan untuk menciptakan percakapan yang lebih personal. Fakta menarik lainnya, maicih memiliki sistem penjualan yang sangat efektif dengan memanfaatkan konsumen untuk menjadi reseller. Hal ini tentunya dapat memotong ongkos distribusi.
4. Fokus Kepada Komunitas.
Cobalah mencari komunitas yang memiliki member cukup banyak untuk menciptakan basis konsumen loyal dan cukup kuat ditahap awal. Seperti contohnya menunjuk beberapa komunitas yang besar dan captive market bagi produk kita. Lalu, ajaklah komunitas-komunitas tersebut untuk ikut mempromosikan produk yang kita miliki melalui jejaring media sosial online demi menghasilkan efek eksponensial.
5. Konsisten dalam Strategi dan Melakukan Evaluasi.
Jalankan strategi secara konsisten. Tetap monitor performa dari strategi yang telah dijalankan dan secara reguler lakukan evaluasi. Biasakan untuk terus melakukan proses evaluasi agar proses selanjutnya dapat dijalankan lebih efektif. Tunjuklah satu orang sebagai campaign manager untuk memonitor dan memberikan laporan atas segala aktivitas branding di seluruh media yang digunakan.
(Muhamad Nur Hasan)